1. Pengertian Gempa Bumi

    Gempa bumi merupakan gejala alamiah yang berupa gerakan goncangan atau getaran tanah akibat terjadinya patahan atau sesar akibat aktivitas tektonik, letusan gunung api akibat aktivitas vulkanik, hantaman benda langit (misalnya meteor dan asteroid) dan/atau ledakan bom akibat ulah manusia. Gempa bumi bersifat merusak, dapat terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Gempa bumi dapat menghancurkan bangunan, jalan, jembatan dan sebagainya dalam sekejap.

    Negara Indonesia memiliki empat lempeng tektonik yang menjadi sumber dari bencana gempa bumi ketika dua dari empat lempeng itu berinteraksi. Sampai saat ini, belum ada ahli dan institusi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa bumi. Kompleksnya materi dan energi yang terdapat pada sistem sesar aktif di permukaan bumi menjadi penyebab begitu sulitnya pengamatan terhadap proses terjadinya gempa sehingga sulit untuk dideteksi.  


2. Manajemen Sebelum Gempa Bumi Terjadi

    SADAR BENCANA: mengetahui risiko lingkungan dan yang harus dilakukan jika terjadi bencana yaitu:

  •  Mengetahui sosialisasi mengenai gempa bumi.
  • Membangun konstruksi rumah yang tahan gempa.
  • Memperhatikan letak pintu, lift, tangga darurat, serta tempat yang dapat digunakan untuk berlindung.
  • Mencatat nomor telepon penting yang dapat dihubungi saat terjadi gempa bumi.
  • Melaksanakan dan mengikuti simulasi.
  • Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi surat-surat penting, uang, peluit, senter, perlengkapan mandi, pakaian 2-3 hari, radio/ponsel, P3K, masker, makanan ringan, dan air minum.
  • Memperhatikan peringatan dini dari lembaga terkait ataupun dapat membuat peringatan dini mandiri menggunakan benda yang diikat dan digantung dengan kuat.

3. Manajemen Ketika Gempa Bumi Terjadi

    Tetap tenang, cari tempat aman untuk berlindung seperti di bawah meja dan sudut ruangan serta menghindari kaca.

a. Jika berada di dalam bangunan

  • Lindungi kepala dan badan dari reruntuhan dengan bersembunyi di bawah meja. Jika tidak ada meja, lindungi kepala dengan bantal.
  • Matikan kompor untuk mencegah kebakaran.
  • Apabila sedang berada di tempat umum seperti mall ikuti arahan dari petugas.
  • Cari tempat paling aman dari goncangan dan reruntuhan
  • Lari ke luar jika masih dapat dilakukan dan kondisi dirasa sudah aman.
  • Perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng, dan material lain yang dapat melukai.

b. Jika berada di area terbuka

  • Cari tempat lapang yang aman dari bangunan seperti gedung, tiang listrik, dan pohon.
  • Hindari rekahan tanah.

c. Jika berada di dalam mobil

  • Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhenti di area terbuka. Jangan berhenti di bawah atau di atas jembatan atau di rambu lalu lintas.
  • Jika harus mengungsi, keluar segera dari dalam mobil.

d. Jika berada di gunung/pantai

    Saat gempa bumi terjadi, pegunungan rentan terjadinya longsor dan pantai rentan terjadinya tsunami. Segera hindari daerah yang mungkin terjadi longsor dan jauhi lokasi pantai, lalu mencari tempat yang aman.

e. Jika berada di dalam kereta api

    Berpegangan erat pada tiang supaya tidak jatuh saat kereta berhenti mendadak.

f. Jika berada di dalam lift

  • Hindari penggunaan lift dan elevator untuk keluar dari bangunan.
  • Jika terjebak di dalamnya, hubungi pengelola gedung melalui interphone yang tersedia di dalam lift.

4. Manajemen Setelah Gempa Bumi Terjadi

  • Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan.
  • Jika berada di dalam bangunan, evakuasi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar setelah gempa bumi berhenti. Apabila ada yang terluka, berikan atau minta pertolongan. Perhatikan reruntuhan dan benda yang membahayakan saat evakuasi.
  • Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat.
  • Jauhi bangunan yang retak dan tidak aman.
  • Periksa apabila terdapat hal-hal membahayakan, seperti arus pendek listrik, kebakaran, kebocoran gas, dan lain-lain.
  • Setelah keadaan dipastikan sudah aman, gotong royong bersama masyarakat dan aparat untuk membersihkan puing-puing serta memperbaiki kerusakan bangunan.
  • Cari informasi dari sumber yang jelas seperti BMKG dan instansi pemerintah lainnya.
  • Bersikaplah tenang dan selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan seluruh masyarakat.


5. Penyebab Gempa Bumi Terjadi

    Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.


Sumber: 

  1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2018. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019 Ringkasan Eksek. Published online 2014:1-115.